Hukum Aksi Reaksi dalam Kacamata Islam
Ayunan Newton | Photo by jarmoluk is not licensed (Public Domain) |
Hukum aksi reaksi
Mungkin bagi kita seorang akademisi yang pernah mengenyam pendidikan setingkat SMP/MTs tak asing lagi dengan yang namanya hukum aksi reaksi atau sering dikenal dengan Hukum Newton 3. Dalam catatan ini, hukum aksi reaksi diumpamakan juga sebagai hukum sebab akibat. Aksi sebagai sebab dan reaksi sebagai akibat. Seseorang yang melakukan aksi pasti akan menimbukan sebuah reaksi. Seseorang yang berbuat sesuatu (sebab) akan menimbulkan sesuatu yang lain (akibat).
Terlepas dari hukum Newton 3 itu, sebenarnya kita juga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika dicocokkan dengan kacamata agama islam, kita bisa menemukan banyak sekali ayat Al-Qur'an yang menjelaskan hukum sebab akibat atau hukum aksi reaksi. Seperti contohnya dalam surah Al-Zalzalah ayat 7 dan 8:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ - ٧
Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ - ٨
dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Kedua ayat ini menunjukkan akan akibat yang diperoleh seseorang. Sekecil apapun perbuatan seseorang, pasti akan menerima ganjarannya, pasti akan menerima akibatnya. Jika sesuatu yang dikerjakan baik, maka dia akan mendapat balasan yang baik pula. Sebaliknya jika yang dilakukannya buruk, maka ia akan mendapat balasan yang buruk pula.
Misalnya saja di tengah-tengah masyarakat, ada seseorang yang sukanya mengganggu tetangganya. Tentunya masyarakat yang ada disekitarnya, niscaya mereka akan mencela perbuatan itu, membenci pelakunya ataupun memandangnya dengan sinis.
مَنْ لاَيَرْحَمْ لاَيُرْحَمْ
" Barang siapa yang tidak suka menyayangi, maka ia juga tidak akan disayangi."
Diayat tersebut pula, islam mengajarkan pada kita untuk selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Kira-kira jika aku melakukan ini dampaknya apa ya? Kira-kira jika aku berbuat seperti ini apa akibatnya ya?. Sebab, sekecil apapun perbuatan kita pasti akan menimbulkan akibat, entah itu akibat yang baik ataupun yang buruk.
Disisi lain, kita juga bisa mengatakan bahwa perbuatan baik yang kita lakukan akan berakibat baik pada diri kita, begitu juga sebaliknya. Jadi, sebenarnya semua akibat itu akan kembali pada diri kita masing-masing. Hal ini sesuai dengan Firman Allah QS. Al-Isra' : 7
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
Jadi, jangan suka melakukan sesuatu yang akan berdampak buruk bagi diri kita. Jangan pula suka melakukan sebuah aksi yang hanya akan memberikan reaksi buruk terhadap diri kita. Sebab, sebetulnya kita berbuat baik itu untuk diri kita sendiri dan begitu pula sebaliknya. Maka dari itu, Lakukan hal yang bisa memberikan reaksi positif terhadap diri kita, orang lain dan juga masyarakat sekitar.
by: Daffa Dhiyaulhaq
Ig: @daffadhiyaulhaqF1
Fb: @daffadhiyaulhaq
Twitter: @DaffaDh64954834
Mahasiswa IDIA Prenduan |
Saya tidak menemukan hukumnya, haram atau tidak yang ada dalam gagasan di atas , Tetapi mungkin saya menyimpulkan. Kalau sekiranya itu berdampak negatif dalam melakukan hal tersebut (yang tertulis di atas) hukumnya haram atau tidak boleh. Mungkin kira² seperti itu.
BalasHapusSebenarnya gini mas, gagasan diatas itu simpel. Sebenarnya sejak dulu islam itu sudah mengajarkan hukum sebab akibat. Klo seseorang melakukan seperti ini maka akibatnya seperti ini. Klo baik balesannya juga baek. هل جزاء الإحسان إلا الإحسان. Nah kiranya seperti itu.
HapusMengenai hukumnya, kita tahu dalam qawaid fiqhiyyah: الأصل في الأشياء الإباحة
"Hukum ashal (pada dasarnya) segala sesuatu itu diperbolehkan." Kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya. Dan saya pribadi belum menemukan dalil yang mengharamkan untuk menulis hal seperti ini. Kalo jenengan temukan dalil yg mengharamkan hal seperti ini, saya siap menghapus tulisan ini. Makasih...
Simple
BalasHapusBut I don't find any interested from the point of topic. Actually if you explain about action and reaction as based on chemical or physics with the form too, then connecting with religion and its dalil, or with the true happened in real life. it will be interested.
Just, according to me.
Kereeen.
BalasHapus