Antara Impian dan Angan-angan belaka

 


Terjebak pada Angan-angan Palsu

    Pernahkah kalian suatu waktu tiba-tiba pengen ini itu tanpa ada pikiran sebelumnya untuk menuju kesana. Contohnya, saat sedang menonton tiktok atau ig misalnya,  kalian disana liat cowok bts atau artis-artis korea yang glowing-glowing. Nah, kemudian muncul pertanyaan dibenak kalian setidaknya seperti ini, " Kapan ya.. aku bisa punya cowok kayak itu?" Atau klo laki-laki, " Semoga besok aku bisa dapet cewek yang goodlooking kayak gitu?". Ataupun juga ketika kalian sering chattan dengan seseorang, lalu kalian tiba-tiba memendam rasa pada orang itu dan menganggap bahwa orang itu memiliki rasa pada kalian. Padahal kenyataannya tidak demikian, orang itu hanya berusaha untuk berteman. Sedangkan kalian sebegitu bapernya mengharap orang itu akan membalas rasa yang kalian miliki. Sungguh menyedihkan sekali...

     Nah sobat pertanyaan yang berisi harapan diatas juga anggapan yang berisi harapan yang besar diatas dapat dikategorikan sebagai pengandai-andaian atau angan-angan palsu yang sering kali membuat kita terjebak, membuat kita berhenti melakukan aktivitas, mengahambat kita bekerja, serta membuat pikiran kacau dan bingung.


Lantas apa bedanya dengan impian??

Nah, perbedaan mendasar antara angan-angan palsu dan impian terdapat pada cara menempuhnya. Angan-angan palsu itu keinginan yang hanya berhenti sampai pikiran dan bayangan saja. Beda halnya dengan impian, impian itu keinginan yang kuat yang diucapkan lalu dipikirkan kemudian direncanakan. Rencana dilakukan menjadi sebuah aksi atau usaha. Usaha-usaha diupayakan secara maksimal lantas terealisasi impian tersebut. 


Lalu mengapa masih ada orang yang gagal meraih impian, padahal sudah berusaha??

Membahas masalah ini, kita harus melihat pada faktor apa saja yang membuat seseorang itu gagal meraih impiannya. Sebenarnya banyak sekali hal-hal yang dapat menghambat seseorang meraih impiannya. Setidaknya akan kami sebutkan beberapa faktor kegagalan berikut:

1. Kurangnya Konsistensi

     Memang banyak orang yang berusaha, tapi kualitas usaha mereka berbeda-beda. إن سعيكم لشتى " sungguh usaha kalian itu bermacam-macam." Ada yang usahanya rutin seminggu sekali atau bahkan setiap hari. Ada juga yang sehari usaha 2 minggu lagi baru melanjutkan usahanya. Maka usaha yang baik itu usaha yang konsisten, rutin dan istiqomah.

 الاستقامة خير من ألف كرامة 

" istiqomah itu lebih baik dari pada seribu karomah"

Jadi, sobat sekalian harus konsisten dalam berusaha dan jangan mudah menyerah.

2. Besarnya Rasa Malas

     Rasa malas memang selalu ada. Tapi jangan larut dalam kemalasan yang membuat kita terlena. Usaha untuk meraih apa yang kita impikanpun jadi kurang maksimal. Alhasil impian kita jadi terhambat. So, hilangkan rasa malas, lawan rasa malas itu, buang jauh-jauh kata malas itu dari kosa kata kehidupanmu.

3. Suka Menunda-nunda

     Nah ini juga yang tak kalah hebat. Suka menunda-nunda pekerjaan. "Ah masih ada besok, kerjakan besok ajalah" ini kalimat yang sering kita dengar atau malah sering kita pakai ketika hendak mengerjakan tugas atau yang lainnya. Ada juga belakangan ini kalimat yang diplesetkan menjadi sebuah slogan. " kalo bisa besok mengapa harus sekarang?". 

    Sejenak kita berpikir, klo kita menunda usaha kita berarti kita menunda kesuksesan kita. Klo kita menunda pekerjaan maka pekerjaan ga akan selesai. 

 لا تأخر عملك إلى الغد إن تقدر أن تعمله اليوم

   "Jangan tunda pekerjaanmu hingga besok, jika bisa kamu kerjakan hari ini."


    Jadi itulah faktor-faktor mengapa sekian orang yang telah berusaha, namun tak belum dapat menggapai impian yang dia cita-citakan sejak lama. Tetap berusaha, semangat, jangan menyerah....

by: Daffa Dhiyaulhaq

Ig: @daffadhiyaulhaqF1

Fb: @daffadhiyaulhaq

Twitter: @DaffaDh64954834


Mahasiswa IDIA Prenduan
 Prodi IQT semester 2 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kesehatan Dimulai dari Kesadaran Diri

Hukum Aksi Reaksi dalam Kacamata Islam

Belajar Tersenyum dari Satpam BNI